Sekolah atau kampus Anda sepi pendaftar baru?
Sudah mencoba promosi menggunakan digital marketing tapi hasilnya belum sesuai harapan?
Saat ini perkembangan dunia informasi teknologi sudah menyentuh berbagai aspek kehidupan kita. Akibatnya perilaku manusia dalam mencari informasi pun sangat berbeda dibandingkan sepuluh tahun yang lalu. Dan ini juga berdampak dengan sekolah-sekolah swasta dalam mempromosikan lembaga pendidikannya. Terlebih lagi semasa pandemi, kegiatan promosi yang biasa dilakukan offline dengan mengadakan berbagai event menjadi tidak bisa dilaksanakan karena aturan protokol kesehatan.
Akibatnya, selama pandemi banyak lembaga pendidikan baik itu sekolah maupun kampus yang mengalami kesulitan dalam melakukan aktivitas promosi. Mungkin beberapa diantaranya sudah mencoba untuk membuat akun media sosial dan memposting informasi mengenai pendaftaran baru di akun sekolah, namun hasilnya masih belum sesuai dengan harapan. Dan imbasnya, jumlah pendaftar siswa baru pun sangat merosot.
Strategi Promosi Sekolah Jitu dengan Digital Marketing
Jika Anda mengalami hal yang saya ceritakan diatas, maka artikel ini sudah tepat untuk Anda. Karena secara singkat akan membahas strategi efektif yang cocok digunakan oleh lembaga atau kampus dalam memanfaatkan digital marketing sebagai media promosi sekolah.
Kenali siapa market dari sekolah Anda
Ini adalah hal utama yang justru seringkali terlewatkan. Dalam mempromosikan sekolah kita harus mengetahui terlebih dahulu apakah sekolah/kampus kita untuk kelas menengah kebawah atau menengah keatas. Sehingga dari situ kita bisa menentukan dan memetakan target market kita lebih banyak berada di media sosial apa. Karena setiap media sosial memiliki karakteristik penggunanya masing-masing.
Untuk membantu mempercepat mengenali market, Anda dapat melihat dari gambaran siswa dan orang tua wali yang saat ini sudah menyekolahkan anaknya di sekolah Anda. Perhatikan dari karakteristiknya secara umum, lalu buatlah pemetaan dimana mereka berada di ruang digital.
Manfaatkan media sosial untuk membangun interaksi
Gunakan bahasa sapaan dalam membuat konten di media sosial yang mendekati dengan karakter market. Lalu buatlah konten-konten yang bermanfaat untuk orang yang membacanya. Banyak orang yang salah menggunakan media sosial. Isi atau kontennya hanya mengenai brosur pendaftaran siswa baru. Padahal namanya juga media sosial, maka manfaatkan ruang tersebut untuk bersosialisasi dan membangun strategi promosi sekolah. Bukan hanya mengarahkan audiens untuk bertransaksi (mendaftar).
Masing-masing media sosial memiliki algoritmanya sendiri-sendiri dan ini tidak bisa dipukul rata bahwa “cara main” di semua media sosial sama. Meskipun secara umum fungsi algoritma adalah untuk memberikan pengalaman terbaik kepada pengguna. Dan semakin tinggi interaksi, maka semakin besar peluang konten Anda dilihat lebih banyak orang.
Jadi, ketika Anda sudah bisa fokus dengan membangun interaksi, konten yang dibuat hendaknya harus interaktif, bukan sebatas komunikasi informasi satu arah. Ada kalanya Anda membuat konten yang bertanya atau mengajak audiens untuk terlibat dalam pembicaraan konten yang Anda unggah.
Beberapa ide konten yang bisa dibuat adalah:
Ide Konten #1: Kegiatan sekolah dan siswa
Jika sudah memutuskan untuk memanfaatkan digital marketing sebagai media promosi sekolah atau kampus, mulailah untuk selalu mendokumentasikan setiap momen yang terjadi di sekolah. Dokumentasi ini bisa dalam bentuk foto maupun video. Kemudian dikemas untuk dipublikasikan di berbagai kanal media sosial sekolah atau kampus Anda.
Ide Konten #2: Panduan tips belajar efektif
Sekolah atau kampus sebagai lembaga pendidikan sudah barang tentu memiliki banyak informasi yang dapat dibagikan seputar tips-tips belajar. Bahkan bisa juga langsung mengarah pada salah satu topik, misalnya topik parenting anak remaja atau parenting anak usia dini. Sesuaikan saja dengan jenjang sekolah Anda.
Ide Konten #3: Fakta tentang sains sehari-hari
Ada banyak sekali fakta sains yang terjadi setiap hari namun tidak banyak orang menyadari bahwa kejadian-kejadian itu adalah peristiwa ilmiah. Misalnya Anda bisa membuat konten tentang mengapa terbentuk butiran air saat air mendidih, atau mengapa air dan minyak tidak bisa bersatu? Buatlah dengan kemasan menarik baik dalam bentuk foto, artikel maupun video.
Ide Konten #4: Ucapan hari-hari besar nasional
Ucapan hari besar nasional seperti hari bersejarah atau hari besar keagamaan juga bisa menjadi salah satu kategori konten yang Anda bagiakan di media sosial. Konten ini sebenarnya termasuk konten follow the trend. Anda mencoba untuk masuk dalam perbincangan yang tengah ramai pada hari itu. Sehingga kemungkinan konten Anda bisa ditemukan oleh orang lain yang belum menjadi follower atau subscriber sangat tinggi.
Ide Konten #5: Konten soft selling
Konten soft selling adalah konten ajakan mendaftar namun dikemas dengan terselubung. Sehingga ajakan mendaftar tidak terlalu kentara. Misalnya Anda bisa membuat konten soft selling dengan menceritakan terlebih dahulu sejarah pendidikan pada masa sebelum kemerdekaan, lalu dilanjutkan dengan betapa pentingnya pendidikan dalam membangun bangsa dan negara ini. Dan barulah pada kalimat terakhir, Anda memberikan pertanyaan : Bagaimana dengan rencana pendidikan putera-puteri Anda saat ini?
Ide Konten #6: Konten hard selling
Hard selling dapat diartikan langsung to the point. Anda menuliskan ajakan untuk mendaftar, diikuti dengan informasi mengenai cara pendaftaran dan juga syarat-syaratnya. Dan bisa juga ditambah dengan menyebutkan nomor kontak official untuk mendapatkan informasi lebih jelasnya. Membuat konten hard selling memang tidak lebih rumit dibandingkan soft selling. Itulah alasannya mengapa kebanyakan akun media sosial promosi sekolah isinya hanya tentang brosur saja. Karena belum maksimal dalam mengeksplorasi konten atau bahkan merasa mentok dalam mencari idenya.
Membangun sistem otomatisasi mengumpulkan database prospek pendaftar
Ketika Anda sudah menggunakan digital marketing sebagai tools untuk promosi sekolah, maka sebaiknya pikirkan mengenai otomatisasinya. Dalam dunia digital, jangan lagi masih berfikir manual. Ini yang kebanyak masih terjadi. Beberapa sekolah atau kampus sudah memiliki website dengan domain sendiri, akun instagram, facebook, email dan sebagainya. Namun semua itu masih berjalan sendiri-sendiri. Antara website dan media sosial tidak ada strategi promosi sekolah yang memang dirancang saling berkaitan dan komprehensif.
Bahkan untuk mengumpulkan data, bisa jadi masih ada sekolah yang membuatnya dengan cara ditulis tangan diatas kertas. Jika hal ini masih terjadi di sekolah atau kampus Anda, maka segera sadari bahwa sistem pemasaran yang ada saat ini belum menjadi sistem digital yang optimal. Perlu diketahui dalam dunia digital itu, pengulangan proses bisa dilakukan secara otomatis. Bahkan Anda bisa mengirim brosur atau informasi jadwal test seleksi masuk secara otomatis setelah calon pendaftar mengisi formulir.
Ketika harus follow up pun demikian. Bisa dibuat sistem otomatis, sehingga tidak ada lagi istilahnya lupa mencatat atau lupa mengkonfirmasi. Anda bisa menentukan kapan harus mengingatkan setiap pendaftar untuk melakukan pembayaran atau registrasi ulang. Karena sistem digital sudah melakukannya untuk Anda. Bayangkan, Anda dan sekolah atau kampus, bisa menghemat biaya dengan melakukan otomatisasi di digital marketing karena tidak perlu merekrut banyak admin untuk hal-hal yang bisa dilakukan oleh mesin secara cloud computing.
4 Pilar Manajemen Konten
Dalam dunia pemasaran digital, konten adalah segalanya. Ya! Ini memang benar, namun memang membuat konten yang tepat, cepat dan akurat sesuai dengan misi promosi tidaklah mudah. Anda perlu menguasai manajemen konten yang baik.
Untuk pilar manajemen konten marketing ini saya ajak Anda untuk menonton video berikut ini. Video ini sebenarnya akan menjelaskan pilar konten marketing secara umum. Namun masih sangat relevan untuk diperhatikan oleh Anda sebagai tim promosi sekolah atau kampus. Selamat menyaksikan!
Terapkan konsep flywheel marketing
Flywheel marketing adalah strategi terbarukan. Dimana sebelumnya para pelaku digital marketing menggunakan metode funneling marketing. Memang tidak ada istilah benar dan salah dalam hal strategi. Karena yang ada hanyalah seberapa efektif hasil yang didapatkan. Namun jika Anda belum pernah mengenal apa itu flywheel marketing, maka sekaranglah saat yang tepat untuk mempelajarinya dan menerapkannya dalam mempromosikan sekolah atau kampus dengan digital marketing.
Perbedaan mendasar antara funnel marketing dan juga flywheel marketing adalah pada tahapan after sales. Jika pada funnel marketing, hanya menekankan konversi dari jangkauan kepada transaksi. Sedangkan flywheel marketing, tidak demikian. Setelah seseorang bertransaksi dengan kita, mereka tidak dilupakan begitu saja. Namun akan terus disentuh, untuk menjadi pelanggan loyal, bahkan mereka ikut mempromosikan produk atau jasa Anda.
Itulah mengapa dalam digital marketing, menerapkan konsep flywheel marketing itu sangat mungkin dilakukan. Karena proses membangun dan menjaga hubungan baik dengan pelanggan dapat dilakukan oleh tools. Kurang lebihnya seperti itu mengenai strategi flywheel marketing, saya akan jelaskan ini pada kesempatan yang lainnya.
Kendala promosi sekolah menggunakan digital marketing
Setelah Anda menyimak 4 pilar konten marketing diatas, mungkin saat ini yang terlintas di benak Anda bahwasanya untuk memiliki sistem pemasaran digital yang efektif itu tidak mudah. Dan memang itu benar adanya, terutama bagi Anda yang baru saja mencoba-coba untuk mengenal digital marketing. Belum lagi dengan adanya kendala internal. Seperti, belum sadarnya pemangku kebijakan terhadap pentingnya membangun infrastruktur digital untuk pendaftaran sekolah. Sehingga setiap ide-ide atau pengajuan strategi dari Anda sebagai tim eksekutor promosi sekolah, belum bisa diterima oleh pemangku kebijakan.
Selain itu, kendala lain adalah belum memiliki tim khusus yang kompeten. Karena dalam satu divisi dgital marketing setidaknya harus ada satu orang copywriter dan juga satu orang desain grafis dan editing video. Kemudian tidak lupa untuk fasilitas kerjanya pun harus diadakan. Seperti laptop atau komputer desktop dengan spek tinggi untuk memperlancar produksi grafis atau video.
Kendala selanjutnya adalah pihak sekolah atau kampus pemangku kebijakannya masih dipegang oleh old mind (orang yang masih berfikir kolot). Sehingga mereka malah membentuk tim penerimaan peserta didik baru dengan cara lama. Dimana akan bergerilya dari lembaga satu ke lembaga lainnya untuk menarik lulusan siswa tersebut agar melanjutkan sekolahnya di lembaga Anda. Padahal dalam situasi pandemi ini, hal tersebut mungkin tidak akan berlaku efektif. Karena kegiatan belajar mengajar sebagian besar masih berlangsung secara daring (online).
Solusi digital marketing untuk promosi sekolah atau kampus
Bagi Anda yang mungkin ingin segera menerapkan strategi digital marketing untuk promosi sekolah atau kampus agar lebih siap untuk segera menerima pendaftaran siswa baru, namun masih terkendala dengan hal teknis dan belum memiliki tim khusus. Maka dapat menggunakan jasa setup dan konsultasi untuk membangun infrastruktur digital marketing bagi sekolah atau kampus Anda.
Dengan menggunakan jasa setup dan konsultasi bersama agency terpercaya, tentu saja hal ini akan menghemat waktu Anda. Sehingga tidak tertinggal momentum pembukaan penerimaan siswa baru. Menariknya, untuk mencari digital agency yang bersedia membantu Anda tidak harus yang berada satu kota dengan Anda. Karena semua proses dan pekerjaan membangun infrastruktur bisa dilakukan secara online. Anda hanya perlu mengajukan rencana menggunakan jasa konsultan kepada pemangku kebijakan.
